Senin, 28 Desember 2015

BERKARYA SENI RUPA TRI MATRA (MAKALAH)


MAKALAH
PENDIDIKAN SENI RUPA SD
 “ Berkarya Seni Rupa Tri Matra ”
( Membutsir Dan Merangkai )
Dosen Pengampu: Muhammad Reihan Floeren, M . Pd
Program Studi S1 PGSD
Description: H:\logo stkip\logo.png
OLEH :
RINDY NURISTYA N                           ( 14186206298 )
U’UN FITRIA NURLAILI                     ( 14186206175 )
OKTAVIOLA RIZA NADATUL           ( 14186206188 )
NURUL SITI KHODTIJAH                    (14186206293 )



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Jalan Mayor Sujadi Timur No.7 Tulungagung - Jawa Timur
Telp/Fax : 0355-321426 email : info@stkippgritulungagung.ac.id







 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Seni Rupa SD dalam penyusunan makalah dengan judul “ Berkarya Seni Rupa Tri Matra – Membutsir dan Merangkai ”
Makalah ini saya susun dari berbagai sumber, dengan harapan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa kami sampaikan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu terselesainyapenyusunan makalah ini.
1. Bapak Drs. H. Djoko Edy Yuwono, M.M selaku kepala STKIP PGRI TULUNGAGUNG
2. Bapak Muhammad Reyhan Floeren, M. Pd selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Seni Rupa SD dan pembimbing tersusunnya makalah ini.
3. Teman-teman Prodi PGSD 3E yang turut serta membantu terselesainya makalah ini.
4. Dan semua pihak yang turut andil dalam penyusunan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahannya. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat saya harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Tulungagung,   November 2015

                    Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................... 1 
C.     Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Membutsir ................................................................................................. 2
B.     Merangkai.................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................ 6
B.     Saran.......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 7








 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Melalui pendidikan seni anak dilatih untuk memperoleh keterampilan dan pengalaman mencipta yang disesuaikan dengan lingkungan alam dan budaya setempat serta untuk memahami, menganalisis, dan menghargai karya seni. Tegasnya pendidikan seni di sekolah dapat menjadi media yang efektif dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kreativitas, dan sensitivitas anak. Membutsir adalah membentuk tanah liat atau lilin (plastisin/malam) menjadi bentuk mainan, patung kecil atau bentuk tertentu berdasarkan daya cipta. Anak-anak sekolah dasar diajarkan membutsir untuk mengembangkan kreativitasnya dalam mengolah tanah atau platisin maupun bahan lainnya agar menjadi suatu seni yang berharga. Marangkai ialah menyusun atau menyambungkan bagian benda yang satu ke benda yang lain hingga membentuk suatu komposisi yang utuh berkesatuan. Merangkai bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak juga dalam mengolah barang bekas agar dapat digunakan kembali.\

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu membutsir dan bagaimana tekniknya?
2.      Apa itu merangkai?

C.    Manfaat
1.      Untuk mengetahui arti membutsir dan teknik membutsir
2.      Untuk mengetahui arti merangkai


BAB II
PEMBAHASAN

1.      MEMBUTSIR
Teknik butsir adalah teknik membuat patung dengan menggunakan bahan lunak (tanah liat, bubur kertas, malam butsir, dll). Bahan tersebut bersifat plastis (mudah dibentuk sesuai keinginan) Sedangkan bahan yang dapat dipakai dalam teknik ini antara lain tanah liat, plastisin, bubur kertas dan sejenisnya.
Untuk membuat patung dengan Teknik butsir, membutuhkan alat – alat sebagai berikut : sudip ,pisau, tali pemotong, rol penggilas serta pahat pendukung lainnya.
Bahan yang digunakan untuk membutsir biasanya berupa bahan lunak.
·         Tanah liat
·         Plastisin
·         Lilin

Alat - alat untuk membutsir .
·         Pisau
·         Sudip
·         Alat pemotong

Proses pembuatan patung dengan teknik butsir adalah :
1.                Siapkan tanah liat atau plastisin
2.                Siapkan alat bantu butsir dan air
3.                Siapkan meja putar (jika ada)
4.                Siapkan gambar rancangan patung
5.                Tempatkan tanah liat atua plastisin di atas meja putar sedikit demi sedikit
6.                Pijat – pijat bahan hingga mendekati bentuk yang diinginkan secara global
7.                Jika bahan kurang bisa di tambah, sebaliknya bila berlebih bisa dikurangi
8.                Sempurnakan bentuk dengan alat bantu
9.                Berikan sentuhan akhir dengan pembentukan detail patung dan di haluskan


Patung Tangan Dari Bahan Malam (Plistisin) :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFs_kfIkmg8dW82k7W4VKzg9hnIknfKrtCqwLecYvTIXknwQy6BPM-CAz0rFkEqACWFjBD5oyyGlWgg9iZuTohVQvXRtPHVri-1UcclOTR1CdyuqOhoKUkGSRH2OtGXPs1komznLiqn5zg/s200/DSC00149.JPG
Patung nampak dari depan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEUd045qD6HcFeEJ-wJS13hbQJxLUqEOCCMbiagKm0fVOYN5JhM6PiP-Sj-qCT47S9SM3nqgdPO8lopRZqzYPXTX2j1BWmqiuANwVxO-4IhT1C-ywutIN_Gj68yBy_HBOo_yFS3NViqCnI/s200/DSC00150.JPG
               Patung nampak dari belakang


2.      MERANGKAI
Marangkai ialah menyusun atau menyambungkan bagian benda yang satu ke benda yang lain hingga membentuk suatu komposisi yang utuh berkesatuan. Susunan atau rangkaian tersebut menciptakan struktur bentuk, baik bentuk abstrak ataupun naturalistis. Benda yang disusun bisa berupa buah- buahan, sayur-sayuran, bunga-bungaan, benda-benda bekas (limbah: kertas, dus, kaleng, botol plastik, kotak korek api, dsb). Teknik merangkai bermacam- macam, ada yang dihekter, dilem, dipatri, diikat, tergantung dari kebutuhan dan kemungkinan kekuatan dari konstruksi susunan tersebut. Kegiatan in bisa berupa kegiatan: merangkai bunga, merangkai janur, merangkai manik-manik, membuat jembatan dari dus bekas, membuat maket rumah-rumahan dari kotak korek api, dan sebagainya.
Banyak cara untuk memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki daya jual yang tinggi. Salah satunya adalah merubah barang bekas menjadi kerajinan tangan yang menarik.Tidak hanya itu saja, dengan mengelola barang bekas, kamu secara tidak langsung berperan untuk mengurangi permasalahan terhadap sampah yang saat ini masih menjadi masalah serius di negeri ini. Banyak sekali kerajinan tangan yang dapat dibuat dari barang bekas. Untuk mengetahuinya, mari kita lihat beberapa gambar dan contoh kerajinan tangan yang terbuat dari barang bekas.


Contoh merangkai barang bekas :

Celengan dari kardus bekas
Membuat Celengan Unik dari Kardus Bekas

Pot bunga dari botol bekas
satujam.com


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Membutsir adalah membentuk tanah liat atau lilin (plastisin/malam) menjadi bentuk mainan, patung kecil atau bentuk tertentu berdasarkan daya cipta. Marangkai ialah menyusun atau menyambungkan bagian benda yang satu ke benda yang lain hingga membentuk suatu komposisi yang utuh berkesatuan.

Saran
Sebaiknya guru mampu menguasai karya seni rupa Tri Matra, sehingga dalam proses penerapannya nanti dapat menjelaskan pada siswanya, dan siswanya pun mampu menerapkan dengan baik teknik tersebut sehingga dapat menciptakan karya seni sesuai kreativitas masing-masing.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar